Yogyakarta -Mendapatkan pundi-pundi rupiah bisa dari mana saja dan bisa dilakukan siapa saja, asalkan kreatif. Usianya memang masih sangat muda, namun Alfiando (20), sudah mampu mengantongi sedikitnya Rp 15 juta per bulan dari jualan cokelat Alfiando yang masih kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu mampu berkreasi dengan memproduksi cokelat batangan.

Pria asal Jambi ini mampu melihat peluang dengan cerdik. Melihat banyaknya petani cokelat di Gunung Kidul, Yogyakarta, membuat Alfiando terpikir untuk mengolah cokelat (kakao) menjadi produk yang bernilai tambah.

"Ide melihat dari banyak petani cokelat Gunung Kidul, itu mereka punya banyak sekali kakao tapi nggak ada yang produksi dijadikan apa gitu, jadi kita cari inovasi, jadilah cokelat ini," ujarnya di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Cokelat racikan Alfiando diberi nama nDalem. Untuk memproduksi merek cokelat nDalem, Alfiando dibantu 3 orang kawannya.

Tahun 2013, dimulailah produksi cokelat nDalem ini. Harganya bervariasi mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 50.000 per buah.

Selain itu, rasanya cokelat nDalem juga bervariasi.

"Rasanya beda-beda. Ada rasa kopi Papua, kopi Aceh, kopi original, banyak lagi. Best seller green tea, original milk, sama kopi Aceh. Harganya dari Rp 15.000-Rp 50.000. Omzet ya sekitar Rp 15 juta," kata dia.

Dalam sebulan, ia mampu menjual sedikitnya 5.000 batang cokelat. Alfiando memperkirakan, dari bisnis coklat ini mampu mengantongi omzet sebesar Rp 15 juta/ bulan.

Saat ini, kata Alfiando, produknya sudah dipesan dari berbagai wilayah Indonesia termasuk luar negeri. Hal tersebut bisa dijangkau karena pemasaran dilakukan menggunakan sosial media.

Saat ini, Alfiando sudah memiliki 6 orang karyawan.

"Sekarang ada 6 karyawan. Mulai usaha dari 2013, punya gerai baru setahun, promosi di sosmed. Pesanan dari seluruh Indonesia, luar negeri ada dari Australia, Singapura, Malaysia, Hong Kong," imbuhnya.

Berita Terhangat