Jakarta -Jumlah penduduk perkotaan yang semakin meningkat saat ini menjadi perhatian pemerintah untuk menyediakan kebutuhan akan air minum. Direktur Pengembangan Air Minum, Mohammad Natsir, mengatakan saat ini sumber air baku semakin terbatas dan kualitas nya pun menurun. Akibatnya, banyak kawasan perkotaan yang kesulitan memenuhi kebutuhan air baku dari wilayahnya sendiri.
"Sehingga harus mendapatkan air baku dari kabupaten atau kota tetangganya. Salah satu solusi terhadap kondisi tersebut adalah SPAM Regional, yaitu SPAM yang melayani lintas kabupaten, kota, atau provinsi untuk mengatasi keterbatasan air baku di beberapa kabupaten atau kota," kata Mohammad Natsir.
Untuk itu pemerintah menargetkan tahun 2016 ini 78,8% kebutuhan akan air minum dapat terpenuhi, kemudian pada tahun 2017 naik menjadi 84,8%, pada tahun 2018 92,1% dan pada tahun 2019 100% target akan kebutuhan air bersih dapat dipenuhi oleh pemerintah melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Untuk target pembangunan SPAM tahun 2015-2019 yaitu 26,1 juta Sambungan Rumah (SR), sedangkan untuk tahun 2016 sendiri ditargetkan pembangunan SPAM untuk 916.980 SR.
Pada tahun 2015, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan bidang air minum meliputi 4 SPAM Regional yaitu SPAM yang dibangun untuk mengatasi keterbatasan air baku di beberapa kabupaten atau kota, 621 SPAM MBR untuk masyarakat berpenghasilan rendah, 229 SPAM Kawasan Khusus seperti daerah perbatasan, pulau kecil terluar, nelayan, destinasi wisata unggulan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan 120 Penyehatan PDAM.
Total kapasitas yang ditambah dengan adanya pembangunan bidang air minum ini yaitu 6.952 liter/detik dengan rincian sebagai berikut
- SPAM Perkotaan 4.629 liter/detik
- Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) 1.449 liter/detik
- SPAM Kawasan Khusus 874 liter/detik